Laut. Dari permukaan planet bumi bahari menutupi hampir 71%. Laut tidak memiliki batas yang jelas. Pengembara di darat tidak pernah kehilangan arah alasannya mengenal gejala darat (landmark). Mereka tidak akan mengalami dis-orientasi. Di laut, tidak ada istilah landmark sehingga pelaut harus mencari tanda tanda alam biar tidak kehilangan arah.
Pada masa pertengahan, bangsa Yunani konon memperkenalkan istilah Okeanos, yang selanjutnya secara global disebut Ocean. Kata ocean, pada beberapa teks di Indonesia, umumnya diartikan sebagai Laut, dan pada teks ini kita akan selalu memakai istilah tersebut. Pada cuilan lain kita juga akan menemukan istilah Sea dan Marine, yang juga diartikan sebagai laut.
Bangsa Yunani membayangkan bahari sebagai sebuah sungai besar yang mengelilingi bumi. Definisi ini tentu saja masih belum lengkap, dari pandangan insan modern ketika ini. Namun, munculnya istilah okeanos, harus diakui sebagai kemajuan besar untuk mulai melihat, mempelajari dan memahami peranan Laut pada kehidupan manusia. Menurut jago dan praktisi bidang kelautan, Roberts Callum, memperkirakan kita gres memahami diam-diam bahari sekitar 2% dari pengetahuan sesungguhnya. Jumlah spesies bahari yang diketahui dalam catatan ilmiah, jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah temuan spesies yang ada di darat. Sementara, teori yang cukup berpengaruh menyatakan bahwa kehidupan di bumi dimulai dari Laut.
Sedangkan Laut berdasarkan sejarahnya, terbentuk sekitar 4,4 miliar tahun yang lalu, yang awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) alasannya panasnya Bumi pada ketika itu. Asamnya air bahari terjadi alasannya ketika itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menimbulkan tingginya pelapukan dan menimbulkan bahari menjadi asin ibarat kini ini. Pada ketika itu, gelombang tsunami sering terjadi alasannya seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut bahari yang terjadi pada ketika itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya alasannya jarak Bulan yang begitu bersahabat dengan Bumi.
Baca Juga Pengertian / Definisi Wilayah Pesisir
Ada pendapat menyampaikan bahwa pada ketika itu Bumi mulai mendingin akhir mulai berkurangnya acara vulkanik, disamping itu atmosfer pada ketika itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang menimbulkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap Lahar di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi sampai terbentuklah Laut. Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akhir terlarut dalam air bahari dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari sanggup kembali masuk menyinari Bumi dan menimbulkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air bahari di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akhir hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menimbulkan air bahari menjadi semakin asin.
Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat biru alasannya bahari yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin mendingin alasannya air di bahari berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada ketika itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di Bumi, berdasarkan para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun teori ini masih merupakan perdebatan sampai ketika ini.
Pada hasil inovasi geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 miliar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari basil primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan wacana saat-saat awal kehidupan dan di cuilan lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri ialah ilmu yang mempelajari banyak sekali biota atau makhluk hidup di bahari yang perlu dimanfaatkan melalui perjuangan perikanan dan kelautan.
Laut ialah kumpulan air asin yang luas dan bekerjasama dengan samudra. Laut ialah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya. Air bahari merupakan adonan dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya ibarat garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air bahari ditentukan oleh 96,5% air murni.
Secara geografis, insan membagi wilayah bahari menjadi empat cuilan kecil, masing-masing diberi identitas sebagai Ocean, kita terjemahkan sebagai samudera: Samudera Atlantic, Samudera Hindia, Samudera Pasific dan Samudera Artic. Samudera Pasifik, pada beberapa teks, juga dipisahkan dengan Samudera Antartika sehingga total menjadi lima samudera. Samudera Pasifik ialah yang paling luas (50,1% dari luas laut), diikuti oleh Samudera Atlantik (26,0%), Samudera Hindia (20,5%) dan Samudera Artik (3,4%). Di darat, kita mengenal istilah continent, diartikan sebagai benua, ialah daratan luas yang diskret dan idealnya, masing-masing dipisahkan oleh laut.
Referensi
Wikipedia.org
Buat lebih berguna, kongsi: