Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial Di Masyarakat

Pada pembahasan sebelumnya yang masih terkait ialah perihal pengertian pengendalian sosial, macam-macam pengendalian sosial dan tapahan dan proses pengendalian sosial.

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan perihal bentuk-bentuk pengendalian sosial, cara pengendalian sosial, sifat pengendalian sosial, jenis-jenis pengendalian sosial, forum pengendalian sosial dan pengendalian sosial preventif serta fungsi pengendalian sosial.

Bentuk-bentuk pengendalian sosial

Dalam penerapannya, pengendalian sosial mempunyai beberapa bentuk, ibarat gosip, teguran, eksekusi atau sanksi, serta pendidikan dan agama.

Berikut ini uraian singkat mengenai bentukbentuk pengendalian sosial tersebut.

1. Gosip

Gosip adalah kabar yang tidak berlandaskan fakta. Gosip disebut juga kabar burung atau desas-desus. Suatu warta tersebar di masyarakat jikalau pernyataan secara terbuka tidak sanggup dilontarkan secara eksklusif atau belum menemukan bukti-bukti yang sah.

Pada umumnya, warta merupakan kritik tertutup yang ditujukan pada seseorang atau forum yang melaksanakan penyimpangan sosial.

Dalam hal ini, orang atau forum yang terkena warta akan berusaha memperbaiki tingkah lakunya, jikalau tidak, maka orang atau forum tersebut akan dicemooh, dikucilkan, dan merasa terisolir dalam kehidupan bermasyarakatnya.

2. Teguran

Teguran adalah kritik sosial yang bersifat terbuka, baik verbal atau pun tertulis, terhadap orang atau forum yang melaksanakan tindak penyimpangan sosial.

Teguran dilakukan secara eksklusif kepada pelaku tindak penyimpangan biar pelaku tindak penyimpangan tersebut menyadari perbuatannya dan sanggup segera menghentikan tingkah laris menyimpangnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada pembahasan sebelumnya yang masih terkait ialah perihal  Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial di Masyarakat
Contoh: Bentuk pengendalian sosial (Teguran)

3. Sanksi atau Hukuman

Sanksi atau hukuman merupakan tindakan tegas yang diambil jikalau teguran tidak lagi diindahkan oleh pelaku tindak penyimpangan.

Sanksi atau eksekusi merupakan bentuk pengendalian sosial yang efektif sebab pelaku tindak penyimpangan akan mengalami kerugian atau penderitaan, contohnya didenda, diskors, atau mengalami eksekusi fisik.

Dalam hal ini, hukuman atau eksekusi hanya sanggup diberikan oleh pihak yang mempunyai kekuatan aturan atau resmi menurut peraturan yang berlaku.

Fungsi hukuman atau hukuman

Dalam pelaksanaannya, hukuman atau eksekusi berfungsi untuk:

a. memperlihatkan imbas jera kepada pelaku penyimpangan sosial; dan

b. memperlihatkan pola kepada pihak lain biar tidak ikut melaksanakan perbuatan menyimpang (schock theraphy).

4. Pendidikan dan Agama

Pendidikan, baik formal ataupun nonformal, merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial yang telah melembaga.

Pendidikan sanggup berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk perilaku mental anak didik sesuai dengan kaidah dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Pendidikan memberi pengertian akan hal yang baik dan hal yang jelek melalui pendekatan ilmiah dan logika. Agama merupakan penuntun umat insan dalam menjalankan kiprahnya di muka bumi ini.

Dalam anutan agama, insan dituntut untuk bisa menjalin hubungan baik dengan Tuhan, menjalin hubungan baik antarmanusia, dan menjalin hubungan baik dengan alam lingkungannya.

Dalam anutan agama dikenal adanya dosa dan pahala. Dosa akan diterima insan jikalau mereka melaksanakan penyimpangan dari aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam anutan agama sesuai dengan petunjuk dari kitab suci atau nabi.

Dosa yang dilakukan insan akan memperoleh akhir atau eksekusi dari Tuhan YME kelak di kehidupan lain (akherat).

Adapun pahala akan diterima insan jikalau mereka melaksanakan hal-hal baik sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam kitab suci atau anutan nabi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka agama merupakan bentuk pengendalian sosial yang tumbuh dari hati nurani menurut kesadaran dan tingkat keimanan seseorang sesuai dengan agama atau kepercayaan yang dianutnya.

Fungsi bentuk pengendalian sosial

Berbagai bentuk pengendalian sosial tersebut, intinya mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini beberapa fungsi pengendalian sosial.

1. Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan.

2. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma kemasyarakatan.

3. Mengembangkan rasa aib dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku.

4. Menimbulkan rasa takut.

5. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan hukuman yang tegas bagi para pelanggar.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close