Tahapan Dan Proses Pengendalian Sosial

Setelah mengetahui pengertian pengendalian sosial dan macam-macam pengendalian sosial, maka sealanjutnya kita akan menjelaskan perihal tahapan dan proses pengendalian sosial.

Tahapan pengendalian sosial

Sebagai suatu proses, pengendalian sosial yang berlaku di masyarakat sanggup dibedakan menjadi berikut ini.

1. Tahap Sosialisasi atau Pengenalan

Tahap sosialisasi atau pengenalan merupakan tahap awal proses pengendalian sosial. Pada tahap ini, masyarakat dikenalkan pada bentuk-bentuk penyimpangan sosial beserta sanksi-sanksinya.

Pengenalan tersebut dimaksudkan biar masyarakat menyadari efek dan hukuman yang akan diterimanya bila mereka melaksanakan suatu tindakan penyimpangan sosial.

Di dalam hal ini, tahap sosialisasi bersifat preventif yang bertujuan mencegah sikap penyimpangan sosial.
 maka sealanjutnya kita akan menjelaskan perihal tahapan dan proses pengendalian sosial Tahapan dan Proses Pengendalian Sosial
Contoh: Sosialisasi Bahaya Narkoba bagi Pelajar

2. Tahap Penekanan Sosial

Tahap pengutamaan sosial dilakukan untuk mendukung terciptanya kondisi sosial yang stabil. Pada tahap ini telah disertai dengan pelaksanaan hukuman atau eksekusi kepada para pelaku tindakan penyimpangan.

Dengan adanya hukuman yang menekan tersebut, dibutuhkan masyarakat segan dan tidak mau melaksanakan aneka macam perbuatan yang menyimpang.

3. Tahap Pendekatan Kekuasaan/Kekuatan

Pada tahap ini, terlihat adanya pihak pelaku pengendalian sosial dan pihak yang dikendalikan. Tahap ini dilakukan jikalau tahaptahap yang lain tidak bisa mengarahkan tingkah laris insan sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku.

Berdasarkan pelakunya, tahap pendekatan kekuasaan atau kekuatan ini sanggup dibedakan, menjadi berikut ini.

a. Pengendalian kelompok terhadap kelompok; contohnya anggota Kepolisian Sektor Pasanggrahan Jakarta Selatan mengawasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan Pasanggrahan.

b. Pengendalian kelompok terhadap anggotanya; contohnya bapak/ibu guru di sekolah mengendalikan dan membimbing siswa/siswi yang berguru di sekolah itu.

c. Pengendalian langsung terhadap langsung lain; contohnya seorang ayah yang mendidik dan merawat anaknya, atau seorang abang yang menjaga adiknya.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close