Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel perihal Hubungan / Interaksi Sosial yaitu (Pengertian dan Bentuk-bentuk) Hubungan / Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif beserta klarifikasi dan contohnya.
HUBUNGAN SOSIAL ASOSIATIF DAN DISOSIATIF
Hubungan sosial sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu Hubungan sosial asosiatif dan disosiatif.
A. HUBUNGAN / INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF
1. Pengertian Hubungan / Interaksi Sosial Asosiatif
Hubungan sosial asosiatif ialah kekerabatan yang bersifat positif, artinya kekerabatan ini sanggup mempererat atau memperkuat jalinan atau solidaritas kelompok.
a. Kerja sama (Coorperation)
Kerja sama sanggup dilakukan paling sedikit oleh dua individu untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di dalam mencapai tujuan bersama tersebut, pihak-pihak yang terlibat dalam kolaborasi saling memahami kemampuan masingmasing dan saling membantu sehingga terjalin sinergi. Kerja sama sanggup terjalin semakin besar lengan berkuasa kalau dalam melaksanakan kolaborasi tersebut terdapat kekuatan dari luar yang mengancam. Ancaman dari pihak luar ini akan menumbuhkan semangat yang lebih besar alasannya selain para pelaku kolaborasi akan berusaha mempertahankan eksistensinya, mereka juga sekaligus berupaya mencapai tujuan bersama.
Kerja sama sanggup dibedakan atas beberapa bentuk, yaitu :
1) Kerukunan; merupakan bentuk kolaborasi yang paling sederhana dan gampang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat. Bentuk kerukunan, contohnya aktivitas gotong royong, musyawarah, dan tolong menolong. Contohnya gotongroyong membangun rumah, menolong korban becana, musyawarah dalam menentukan kepanitiaan suatu program di lingkungan RT.
2) Bargaining; merupakan bentuk kolaborasi yang dihasilkan melalui proses tawar menawar atau kompromi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan. Bentuk kolaborasi ini pada umumnya dilakukan di bidang perdagangan atau jasa. Contohnya aktivitas tawar menawar antara penjual dan pembeli dalam aktivitas perdagangan.
3) Kooptasi (cooptation); proses penerimaan unsur-unsur gres dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik suatu organisasi biar tidak terjadi keguncangan atau perpecahan di badan organisasi tersebut. Contohnya pemerintah alhasil menyetujui penerapan aturan Islam di Nanggroe Aceh Darussalam yang semula masih pro kontra, untuk mencegah disintegrasi bangsa.
4) Koalisi (coalition); yaitu kombinasi antara dua pihak atau lebih yang bertujuan sama. Contohnya koalisi antara dua partai politik dalam mengusung tokoh yang dicalonkan dalam pilkada.
5) Joint venture; yaitu kolaborasi antara pihak aneh dengan pihak setempat dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu. Contohnya kerjasama antara PT Exxon kendaraan beroda empat Co.LTD dengan PT Pertamina dalam mengelola proyek penambangan minyak di Blok Cepu.
b. Akomodasi
Dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sebagai suatu proses. Sebagai keadaan, fasilitas ialah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi antar individu atau kelompok insan dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku. Sebagai proses, fasilitas menunjuk pada usaha-usaha insan untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sebagai suatu proses. Sebagai keadaan, fasilitas ialah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi antar individu atau kelompok insan dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku. Sebagai proses, fasilitas menunjuk pada usaha-usaha insan untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu lama. Dengan demikian, lambat laun kebudayaan orisinil akan berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan gres yang merupakan perpaduan kebudayaan dan masyarakat dengan tidak lagi membeda-bedakan antara unsur budaya usang dengan kebudayaan baru. Proses ini ditandai dengan adanya perjuangan mengurangi perbedaan yang ada.
Adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu lama. Dengan demikian, lambat laun kebudayaan orisinil akan berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan gres yang merupakan perpaduan kebudayaan dan masyarakat dengan tidak lagi membeda-bedakan antara unsur budaya usang dengan kebudayaan baru. Proses ini ditandai dengan adanya perjuangan mengurangi perbedaan yang ada.
d. Akulturasi
Adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya aneh ke dalam kebudayaan sendiri. Diterimanya unsur-unsur budaya aneh tersebut berjalan secara lambat dan diadaptasi dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian budaya sendiri tidak hilang. Contohnya akulturasi antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus.
Adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya aneh ke dalam kebudayaan sendiri. Diterimanya unsur-unsur budaya aneh tersebut berjalan secara lambat dan diadaptasi dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian budaya sendiri tidak hilang. Contohnya akulturasi antara budaya Hindu dan Islam yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus.
B. HUBUNGAN / INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF
1. Pengertian Hubungan / Interaksi Sosial Disosiatif
Adapun hubungan sosial disosiatif ialah kekerabatan yang bersifat negatif, artinya kekerabatan ini sanggup merenggangkan atau menggoyahkan jalinan atau solidaritas kelompok yang telah terbangun.
2. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Disosiatif
a. Persaingan; ialah suatu proses sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam usahanya mencapai laba tertentu tanpa adanya bahaya atau kekerasan dari para pelaku. Contohnya persaingan antarperusahaan telekomunikasi atau provider dalam menyediakan pelayanan tarif murah pulsa.
b. Kontravensi; merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dengan kontradiksi atau pertikaian. Kontravensi ialah perilaku mental yang tersembunyi terhadap orang atau unsur-unsur budaya kelompok lain. Sikap tersembunyi tersebut sanggup berkembang menjadi kebencian, namun tidak hingga menjadi kontradiksi atau pertikaian. Bentuk kontravensi, contohnya berupa perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi. Contohnya demontrasi yang dilakukan elemen masyarakat untuk menghalangi atau menolak kenaikan BBM
b. Kontravensi; merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dengan kontradiksi atau pertikaian. Kontravensi ialah perilaku mental yang tersembunyi terhadap orang atau unsur-unsur budaya kelompok lain. Sikap tersembunyi tersebut sanggup berkembang menjadi kebencian, namun tidak hingga menjadi kontradiksi atau pertikaian. Bentuk kontravensi, contohnya berupa perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi. Contohnya demontrasi yang dilakukan elemen masyarakat untuk menghalangi atau menolak kenaikan BBM
c. Pertentangan/Perselisihan; ialah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok menantang pihak lawan dengan bahaya dan atau kekerasan untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya kontradiksi antara golongan muda dengan golongan bau tanah dalam menentukan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945.
Baca pula : Fenomena Sosial (Pengertian dan Contoh)
Demikian artikel perihal Hubungan / Interaksi Sosial yaitu (Pengertian dan Bentuk-bentuk) Hubungan / Interaksi Sosial Asosiatif dan disosiatif beserta klarifikasi dan contohnya. Semoga mendatangkan manfaat..
Buat lebih berguna, kongsi: