Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel wacana Persebaran Penduduk dan Migrasi Penduduk (Pengertian, Macam-macam, Penyebab).
Peta Konsep Jumlah dan Pertumbuhan, Komposisi, serta Persebaran dan Migrasi Penduduk
Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika kependudukan dan pembangunan nasional mencakup: 1) jumlah dan pertumbuhan penduduk, 2) komposisi penduduk, 3) persebaran dan migrasi penduduk, 4) kualitas penduduk dan pembangunan, dan 5) pergerakan nasional. Pada artikel ini kita akan membahas wacana Komposisi Penduduk Indonesia. Komposisi Penduduk Indonesia Pengertian komposisi penduduk ialah : pengelompokan atau susunan penduduk suatu negara atau suatu wilayah menurut kriteria- kriteria tertentu. Contoh komposisi penduduk ialah pengelompokan penduduk menurut usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diharapkan dalam suatu negara lantaran sanggup dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari lantaran banyak sekali alasan, antara lain, lantaran setiap penduduk niscaya mempunyai usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga mempunyai potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Pemerintah sanggup merancang kegiatan atau perencanaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan penduduk. Pemerintah juga sanggup menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diadaptasi dengan kebutuhan penduduknya. Oleh lantaran itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, sanggup dibentuk pertimbangan yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan budi dalam pelaksanaan pembangunan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin. a. Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia Komposisi penduduk menurut usia sanggup dibentuk dalam bentuk usia tunggal, mirip 0, 1, 2, 3, 4, hingga 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk sanggup juga dibentuk menurut interval usia tertentu, mirip 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut). Selain itu komposisi penduduk juga sanggup didasarkan terhadap usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif). Contoh penggunaan data komposisi penduduk menurut usia ialah dalam perencanaan jadwal Wajib Belajar (Wajar). Dengan mengamati dan menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia maka sanggup diketahui berapa jumlah anak yang harus bersekolah, sarana dan usia prasarananya, berapa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yang sanggup melayani kegiatan berguru mengajar, dan lain-lainnya. Contoh menurut usia produktif dan usia non-produktif, yaitu dalam perencanaan pembangunan nasional. Dengan mengetahui jumlah penduduk tiap tingkatan usia maka sanggup dirancang bentuk dan arah pembangunan, apakah akan dikembangkan pembangunan yang padat modal atau padat karya. Data komposisi penduduk menurut usia juga sanggup dipakai menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional. Komposisi penduduk menurut usia produktif dan nonproduktif sanggup dipakai untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini penting diketahui lantaran sanggup memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya ialah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan penduduk dengan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut sanggup mengakibatkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar pula beban penduduk dalam menopang kehidupan dan akan mensugesti komposisi penduduk. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang dan terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, bila semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil pula beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif. Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia tahun 2004 – 2012 pada gambar berikut.
Sumber: https://guruprofesionalyes.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia
Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika kependudukan dan pembangunan nasional mencakup:Sumber: https://guruprofesionalyes.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia
1) jumlah dan pertumbuhan penduduk,
2) komposisi penduduk,
3) persebaran dan migrasi penduduk,
4) kualitas penduduk dan pembangunan,
5) pergerakan nasional.
Pada artikel ini kita akan membahas wacana Persebaran Penduduk dan Migrasi Penduduk
Persebaran penduduk dan migrasi menyerupai dua sisi mata uang yang tidak sanggup dipisahkan. Membicarakan duduk kasus migrasi niscaya juga harus membicarakan duduk kasus persebaran penduduk, demikian pula sebaliknya. Bagaimana persebaran penduduk dan migrasi akan kita pelajari melalui uraian berikut ini! a. Persebaran Penduduk Indonesia
A. PERSEBARAN PENDUDUK INDONESIA
A. PERSEBARAN PENDUDUK INDONESIA
Lihatlah persebaran penduduk Indonesia pada gambar diatas. Kalian sanggup menemukan pulau mana saja di Indonesia yang penduduknya sudah sangat padat. Warna pada peta menggambarkan tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah. Tampak bahwa beberapa daerah di Indonesia penduduknya masih sangat sedikit, atau masih kekurangan jumlah penduduk (under population).
Sebagai tumpuan di Papua, kepadatan penduduk rata-rata hanya mencapai 4 jiwa/kilometer persegi. Sementara pulau Jawa kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa/kilometer persegi. Pulau Jawa dan Madura dengan luas 132 ribu km2 berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010. Pulau-pulau lain di Indonesia, dengan luas berkali lipat dari pulau Jawa bila seluruh penduduknya dijumlahkanpun tidak akan sanggup mencapai jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Jawa. Bagaimana dampak penduduk yang tidak merata tersebut? Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah duduk kasus tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan, lantaran di daerah dengan penduduk yang padat berarti tersedia cukup banyak tenaga kerja. Namun pada daerah lain yang penduduknya sedikit mirip di Kalimantan dan Papua, terjadi kekurangan tenaga kerja sebagai sumber daya insan untuk melaksanakan pembangunan. Bagaimana cara mengatasi duduk kasus tersebut? Salah satu cara untuk mengatasi duduk kasus tersebut dengan mendatangkan tenaga terampil dari daerah-daerah yang penduduknya padat.
Pada peta di gambar di atas, kita mendapat isu penduduk terpadat di Indonesia ialah Pulau Jawa. Mengapa begitu? Hal ini tidak lepas dari sejarah kehidupan masyarakat Indonesia. Pulau Jawa ialah daerah yang sangat subur dan telah usang berkembang pertanian tradisional. Pada masa lalu, penduduk Pulau Jawa masih membuatkan pola ekonomi tradisional berupa pertanian. Lokasi Pulau Jawa yang sebagian besar daerahnya gampang terjangkau itulah yang menjadi salah satu penyebab persebaran penduduk di Pulau Jawa terus terjadi. Selain itu, Pulau Jawa juga menjadi sentra perkembangan politik pada masa efek Hindu, Buddha, Islam, dan masa penjajahan. Tidak mengherankan apabila sarana dan prasarana di Pulau Jawa cukup lengkap. Berkat kemajuan ilmu dan teknologi, sentra kegiatan ekonomi masyarakat kini tersebar ke seluruh nusantara. Bahkan Pulau Jawa yang penduduknya sudah sangat padat mulai mengalami kekurangan lahan untuk membuatkan pertanian di sana. Pertanian dan pertambangan ketika ini telah berkembang di banyak sekali daerah Indonesia.
Pemusatan penduduk di Pulau Jawa saja tentu sangat merugikan proses pembangunan nasional, lantaran itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk semoga seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia sanggup dikembangkan secara optimal. Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di Indonesia ialah dengan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya. Perpindahan penduduk tersebut tentu sanggup dilakukan dengan impian sendiri ataupun diprogramkan oleh pemerintah.
B. MIGRASI PENDUDUK
Berkat kemajuan transportasi dan komunikasi, ketika ini masyarakat sangat gampang melaksanakan perpindahan dari satu daerah ke daerah lainnya. Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain baik untuk menetap maupun sementara, perseorangan maupun kelompok disebut migrasi. Mengapa orang melaksanakan kegiatan migrasi?
1) Penyebab Migrasi
Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab penduduk melaksanakan kegiatan migrasi seperti:
a) Bencana alam
Kalian tentu sadar bahwa masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, terutama gempa bumi dan gunung meletus. Di Indonesia, hanya Pulau Kalimantan yang tidak mempunyai ancaman gempa bumi dan gunung meletus. Karena petaka tersebut, sering memaksa penduduk melaksanakan migrasi. Sebagai tumpuan pada ketika Gunung Merapi meletus tahun 2010, banyak warga terpaksa harus berpindah tempat tinggal ke daerah lain lantaran tempat tinggalnya masuk dalam daerah bahaya.
b) Lahan semakin sempit
Masyarakat petani pedesaan yang lahan pertaniannya semakin sempit, sementara anggota keluarganya banyak, kadang menghadapi duduk kasus ekonomi yang sulit diselesaikan. Untuk mengatasinya, mereka melaksanakan perpindahan ke daerah lain untuk mencari pekerjaan gres atau mencari daerah yang lahan pertaniannya masih luas.
c) Situasi Pertentangan
Pertentangan mengakibatkan penduduk melaksanakan migrasi ke tempat lain lantaran merasa tidak kondusif dan nyaman di tempat tersebut. Situasi kontradiksi ini biasanya tidak saling menghargai dan mau benar sendiri tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Pertentangan yang melibatkan banyak orang dan mengakibatkan situasi tidak kondusif mendorong orang melaksanakan migrasi ke tempat yang aman. Tentu kalian tidak ingin saling bertentangan bukan? Pertentangan hanya akan mendatangkan masalah, oleh lantaran kita harus selalu terus saling menghormati dengan orang lain.
d) Kondisi alam
Kondisi alam yang tandus kadang-kadang mendorong penduduk untuk mencari daerah lain yang lebih menguntungkan. Misalnya penduduk di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, sebagian daerahnya tersusun atas watu gamping (limestone) yang kurang subur untuk pertanian. Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong penduduk daerah tersebut melaksanakan migrasi ke daerah lain mirip Yogyakarta, Jakarta, dan daerah lain di luar Pulau Jawa. Perlu kalian ketahui, berkat ketekunan dan kegigihan di tempat barunya, mereka banyak yang menjadi sukses dengan keadaan kehidupan yang lebih baik dari di tempat asalnya.
2) Macam-macam migrasi
Kalian telah menemukan beberapa faktor penyebab terjadinya migrasi penduduk. Ke mana saja penduduk melaksanakan migrasi? Ada penduduk yang melaksanakan perpindahan masih dalam satu provinsi, ada yang melaksanakan ke luar pulau, bahkan ada juga penduduk yang melaksanakan perpindahan ke luar negeri. Ditinjau dari daerah yang dituju, migrasi dibedakan menjadi dua yakni migrasi internasional dan migrasi nasional.
Kalian telah menemukan beberapa faktor penyebab terjadinya migrasi penduduk. Ke mana saja penduduk melaksanakan migrasi? Ada penduduk yang melaksanakan perpindahan masih dalam satu provinsi, ada yang melaksanakan ke luar pulau, bahkan ada juga penduduk yang melaksanakan perpindahan ke luar negeri. Ditinjau dari daerah yang dituju, migrasi dibedakan menjadi dua yakni migrasi internasional dan migrasi nasional.
1. Migrasi Internasional
Migrasi Internasional merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Migrasi Internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
1) Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
1) Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.
2) Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja ke luar negeri, contohnya para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.
1. Migrasi nasional
Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam satu wilayah negara atau disebut juga migrasi internal.
Migrasi nasional terdiri atas dua bentuk yaitu : (1) transmigrasi dan (2) urbanisasi. Pada uraian berikutnya kalian akan mempelajari bagaimana terjadinya transmigrasi dan urbanisasi.
a. Transmigrasi
Beberapa pulau besar di Indonesia mirip di Sumatra, Kalimantan, dan Papua sanggup ditemukan beberapa daerah yang merupakan lokasi transmigrasi. Sebagai tumpuan bila kalian tinggal di Kabupaten Lampung Selatan, kalian akan menemukan daerah yang mempunyai bahasa berbeda-beda. Apabila kalian tinggal di erat Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram, kalian akan menemukan masyarakat yang sebagian besar memakai Bahasa Jawa. Mengapa hal tersebut sanggup terjadi? Hal tersebut tidak lepas dari efek terjadinya transmigrasi pada masa lalu. Di Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram, sebagian besar transmigran berasal dari DIY dan Jawa Tengah, sehingga sebagian besar mereka masih memakai Bahasa Jawa.
Apakah yang dimaksud dengan transmigrasi? Transmigrasi ialah perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk kepentingan pembangunan nasional. Transmigrasi sanggup berupa perpindahan penduduk dalam satu daerah, tetapi juga sanggup dilakukan antar provinsi atau antar pulau. Transmigrasi dalam satu daerah contohnya penduduk di Garut Utara, Jawa Barat dipindahkan ke Garut Selatan yang penduduknya masih sangat jarang. Pada ketika ini transmigrasi dalam satu daerah sangat jarang ditemukan di Pulau Jawa, lantaran hampir semua lokasi di Pulau Jawa penduduknya sudah begitu padat.
Transmigrasi sanggup dilakukan atas kehendak sendiri ataupun mengikuti jadwal pemerintah. Mengapa penduduk melaksanakan transmigrasi? Berdasarkan latar belakang transmigrasi di atas, tentu kalian sanggup menemukan tujuan pelaksanaan jadwal transmigrasi di Indonesia. Salah satu tujuan pelaksanaan transmigrasi ialah untuk pemerataan penduduk. Agar penduduk tidak memusat di suatu lokasi, maka mereka disebar ke banyak sekali daerah dan pulau. Transmigrasi secara tidak pribadi juga turut membentuk persebaran sumber daya manusia, alam, budaya gres di lokasi kedatangan.
Tujuan lain transmigrasi ialah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lahan yang sempit di Pulau Jawa ketika diolah mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan melaksanakan transmigrasi, suatu keluarga akan memperoleh lahan luas di pulau lain. Ketersediaan lahan yang luas menciptakan seluruh anggota keluarga sanggup bekerja dengan baik, sehingga hasilnya melimpah. Masalah pengangguran juga sanggup terselesaikan berkat dengan jadwal transmigrasi. Transmigrasi juga bertujuan untuk menanggulangi tragedi alam. Sebagai contoh, penduduk di sekitar daerah rawan tragedi mirip Gunung Merapi dan Gunung Sinabung dipindahkan ke daerah lain yang tidak berbahaya.
Sebagai warga negara, sepatutnya kalian mendukung jadwal transmigrasi dengan baik. Dengan pemerataan penduduk yang baik, maka bangsa Indonesia semakin kuat. Persatuan dan kesatuan bangsa sanggup selalu terjaga. Karena itu masyarakat harus selalu menjaga kebersamaan dengan membuatkan perilaku toleransi. Terjadinya transmigrasi niscaya akan mempertemukan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Setiap masyarakat harus saling menjaga untuk saling memahami dan menghormati kebudayaan lain, sehingga tercipta keselarasan sosial yang ideal.
b. Urbanisasi
Apa yang dimaksud dengan urbanisasi? Mengapa terjadi urbanisasi? Bagaimana dampak urbanisasi? Kita akan mempelajarinya dalam uraian di bawah ini.
Amati gambar di atas! Gambar tersebut ialah suasana arus pulang kampung lebaran di Pulau Jawa. Pemandangan mirip itu sanggup dilihat setiap tahun. Mudik artinya pulang kampung. Mengapa mereka melaksanakan mudik? Apakah mereka bukan penduduk Jakarta? Ternyata sebagian besar mereka telah menjadi penduduk Jakarta. Tetapi tradisi pulang kampung bagi sebagian besar masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan. Tradisi tersebut berkaitan dengan urbanisasi. Apa yang dimaksud urbanisasi?
Perpindahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi. Saat ini pengertian urbanisasi bukan sekedar perpindahan secara fisik saja, namun sanggup diartikan juga sebagai suatu proses perpindahan yang sanggup dilihat dari sudut pandang ekonomi, demografi, sosiologi, dan geografi. Perubahan suasana perdesaan menjadi suasana kehidupan kota juga sanggup diartikan sebagai urbanisasi.
Setelah kalian memahami pengertian urbanisasi, selanjutnya kita akan mencari tahu mengapa seseorang melaksanakan urbanisasi. Bertambahnya penduduk kota, bertambah luasnya kota dan penambahan jumlah kota disebabkan oleh banyak sekali hal. Salah satu penyebab utama urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Mengapa terjadi? Ada dua hal penting yang mengakibatkan terjadinya urbanisasi yakni (1) daya dorong desa dan (2) daya tarik kota.
1) Daya dorong desa
Salah satu ciri kehidupan masyarakat desa ialah mata pencahariannya yang relatif homogen. Sebagian besar dari mereka hanya memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan. Masyarakat pegunungan dan dataran rendah, mereka menggantungkan kehidupan dari pertanian, perkebunan, perikanan, hasil kerajinan, dan sebagian di sektor jasa.
Pertumbuhan penduduk terus berkembang, sementara lahan yang tersedia berkembang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Andaipun lahan masih luas, kemudahan yang tersedia masih sangat terbatas. Sebagai tumpuan kemudahan pendidikan, sosial, olahraga, dan hiburan di desa yang relatif terbatas. Hal inilah yang mendorong masyarakat desa pergi ke kota untuk memperoleh suasana kehidupan yang lebih dinamis. Kehidupan mengandalkan alam menghadapi resiko berupa kegagalan-kegagalan akhir perubahan alam itu sendiri. Kemarau panjang, banjir, dan hama sering menciptakan kehidupan masyarakat desa kurang menentu. Hal inilah yang mendorong sebagian masyarakat desa mencari pekerjaan yang hasilnya lebih diandalkan. Dari uraian di atas, sanggup ditemukan beberapa penyebab penduduk desa melaksanakan migrasi ke kota, antara lain;
Apakah yang dimaksud dengan transmigrasi? Transmigrasi ialah perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk kepentingan pembangunan nasional. Transmigrasi sanggup berupa perpindahan penduduk dalam satu daerah, tetapi juga sanggup dilakukan antar provinsi atau antar pulau. Transmigrasi dalam satu daerah contohnya penduduk di Garut Utara, Jawa Barat dipindahkan ke Garut Selatan yang penduduknya masih sangat jarang. Pada ketika ini transmigrasi dalam satu daerah sangat jarang ditemukan di Pulau Jawa, lantaran hampir semua lokasi di Pulau Jawa penduduknya sudah begitu padat.
Transmigrasi sanggup dilakukan atas kehendak sendiri ataupun mengikuti jadwal pemerintah. Mengapa penduduk melaksanakan transmigrasi? Berdasarkan latar belakang transmigrasi di atas, tentu kalian sanggup menemukan tujuan pelaksanaan jadwal transmigrasi di Indonesia. Salah satu tujuan pelaksanaan transmigrasi ialah untuk pemerataan penduduk. Agar penduduk tidak memusat di suatu lokasi, maka mereka disebar ke banyak sekali daerah dan pulau. Transmigrasi secara tidak pribadi juga turut membentuk persebaran sumber daya manusia, alam, budaya gres di lokasi kedatangan.
Tujuan lain transmigrasi ialah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lahan yang sempit di Pulau Jawa ketika diolah mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan melaksanakan transmigrasi, suatu keluarga akan memperoleh lahan luas di pulau lain. Ketersediaan lahan yang luas menciptakan seluruh anggota keluarga sanggup bekerja dengan baik, sehingga hasilnya melimpah. Masalah pengangguran juga sanggup terselesaikan berkat dengan jadwal transmigrasi. Transmigrasi juga bertujuan untuk menanggulangi tragedi alam. Sebagai contoh, penduduk di sekitar daerah rawan tragedi mirip Gunung Merapi dan Gunung Sinabung dipindahkan ke daerah lain yang tidak berbahaya.
Sebagai warga negara, sepatutnya kalian mendukung jadwal transmigrasi dengan baik. Dengan pemerataan penduduk yang baik, maka bangsa Indonesia semakin kuat. Persatuan dan kesatuan bangsa sanggup selalu terjaga. Karena itu masyarakat harus selalu menjaga kebersamaan dengan membuatkan perilaku toleransi. Terjadinya transmigrasi niscaya akan mempertemukan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Setiap masyarakat harus saling menjaga untuk saling memahami dan menghormati kebudayaan lain, sehingga tercipta keselarasan sosial yang ideal.
b. Urbanisasi
Apa yang dimaksud dengan urbanisasi? Mengapa terjadi urbanisasi? Bagaimana dampak urbanisasi? Kita akan mempelajarinya dalam uraian di bawah ini.
Amati gambar di atas! Gambar tersebut ialah suasana arus pulang kampung lebaran di Pulau Jawa. Pemandangan mirip itu sanggup dilihat setiap tahun. Mudik artinya pulang kampung. Mengapa mereka melaksanakan mudik? Apakah mereka bukan penduduk Jakarta? Ternyata sebagian besar mereka telah menjadi penduduk Jakarta. Tetapi tradisi pulang kampung bagi sebagian besar masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan. Tradisi tersebut berkaitan dengan urbanisasi. Apa yang dimaksud urbanisasi?
Perpindahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi. Saat ini pengertian urbanisasi bukan sekedar perpindahan secara fisik saja, namun sanggup diartikan juga sebagai suatu proses perpindahan yang sanggup dilihat dari sudut pandang ekonomi, demografi, sosiologi, dan geografi. Perubahan suasana perdesaan menjadi suasana kehidupan kota juga sanggup diartikan sebagai urbanisasi.
Setelah kalian memahami pengertian urbanisasi, selanjutnya kita akan mencari tahu mengapa seseorang melaksanakan urbanisasi. Bertambahnya penduduk kota, bertambah luasnya kota dan penambahan jumlah kota disebabkan oleh banyak sekali hal. Salah satu penyebab utama urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Mengapa terjadi? Ada dua hal penting yang mengakibatkan terjadinya urbanisasi yakni (1) daya dorong desa dan (2) daya tarik kota.
1) Daya dorong desa
Salah satu ciri kehidupan masyarakat desa ialah mata pencahariannya yang relatif homogen. Sebagian besar dari mereka hanya memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan. Masyarakat pegunungan dan dataran rendah, mereka menggantungkan kehidupan dari pertanian, perkebunan, perikanan, hasil kerajinan, dan sebagian di sektor jasa.
Pertumbuhan penduduk terus berkembang, sementara lahan yang tersedia berkembang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Andaipun lahan masih luas, kemudahan yang tersedia masih sangat terbatas. Sebagai tumpuan kemudahan pendidikan, sosial, olahraga, dan hiburan di desa yang relatif terbatas. Hal inilah yang mendorong masyarakat desa pergi ke kota untuk memperoleh suasana kehidupan yang lebih dinamis. Kehidupan mengandalkan alam menghadapi resiko berupa kegagalan-kegagalan akhir perubahan alam itu sendiri. Kemarau panjang, banjir, dan hama sering menciptakan kehidupan masyarakat desa kurang menentu. Hal inilah yang mendorong sebagian masyarakat desa mencari pekerjaan yang hasilnya lebih diandalkan. Dari uraian di atas, sanggup ditemukan beberapa penyebab penduduk desa melaksanakan migrasi ke kota, antara lain;
- Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan.
- Semakin sempitnya lahan pertanian.
- Keberhasilan pertanian yang tidak niscaya mirip paceklik, kekeringan, dan serangan hama.
- Minimnya kemudahan sosial di pedesaan.
- Kehidupan desa yang tidak bervariasi atau monoton.
2) Daya tarik kota
Bagi masyarakat desa, kota sering diidentikkan dengan kemajuan dan modernisasi. Keunggulan utama di kota ialah sarana yang lengkap dan prasarana yang tersedia. Penduduk kota yang padat mendorong pemerintah dan swasta membangun banyak sekali sarana dan prasarana dengan banyak sekali tujuan. Pemerintah membangun sarana pendidikan, pelayanan masyarakat, gedung kesenian, gedung olahraga, dan sentra pemerintahan di kota. Tentu tujuannya ialah semoga gampang diakses dari banyak sekali pelosok, termasuk dari luar. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, tentu akan menuntut jenis pekerjaan yang lebih heterogen juga. Pertumbuhan dan perkembangan kota lebih dinamis bila dibandingkan dengan di desa.
Perkembangan perusahaan swasta juga cenderung makin banyak di kota. Selain memudahkan urusan administrasi, sentra perusahaan di kota juga gampang melaksanakan jalan masuk ke banyak sekali penjuru. Fasilitas yang dibutuhkan perusahaan pun lebih lengkap di kota. Berkebalikan dengan daya dorong desa, tentu ada daya tarik kota yang mengakibatkan masyarakat menyukainya. Sebagai daya tarik kota di antaranya adalah:
- Lapangan pekerjaan di kota lebih banyak dibanding di desa.
- Upah pekerja di kota yang lebih tinggi dibanding di desa.
- Fasilitas pendidikan, sosial, olahraga, dan lain-lain lebih lengkap dibanding di desa.
Selain lantaran perpindahan penduduk dari desa ke kota, urbanisasi terjadi lantaran pertumbuhan kota. Pertumbuhan kota meliputi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan wilayah. Sebuah kota kecil akan terus berkembang hingga mengakibatkan daerah-daerah sekelilingnya hasilnya menyatu menjadi satu kesatuan kota yang lebih besar. Sebagai tumpuan ialah kota Jakarta. Pada awal perkembangan Jakarta ialah sentra urbanisasi. Tetapi ketika ini Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah menjadi satu kesatuan kota, walaupun secara administratif berbeda. Kalian juga sanggup mengamati kota terdekat dengan tempat tinggalmu. Pasti kalian akan menemukan proses perkembangan kota tempat tinggalmu atau kota terdekat dengan tempat tinggalmu.
Urbanisasi terjadi apabila ada perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. Urbanisasi terus akan terjadi, sejauh lapangan pekerjaan dan kemudahan umum di kota masih dipandang oleh masyarakat desa lebih baik daripada lapangan pekerjaan di pedesaan. Masalah yang ditimbulkan oleh adanya urbanisasi ini antara lain ialah semakin banyaknya jumlah pengangguran di perkotaan, lantaran jumlah tenaga bernafsu dari perdesaan semakin banyak dan semakin murah. Banyaknya pengangguran berakibat semakin tingginya tindak kejahatan. Selain itu acara urbanisasi yang besar sanggup menimbulkan permasalahan gres mirip tumbuhnya pemukiman kumuh.
Upaya untuk menghentikan laju urbanisasi antara lain ialah dengan membuka lapangan pekerjaan di pedesaan. Salah satunya dengan membangun industri yang banyak menyerap tenaga kerja mirip pabrik dan sentra perdangan. Cara lain yang sanggup dilakukan yaitu melalui pembangunan kemudahan umum mirip kemudahan pendidikan, kesehatan, dan transportasi di desa-desa.
Dampak negatif urbanisasi terhadap desa contohnya berkurangnya tenaga terdidik dan menurunnya kualitas dan kuantitas pertanian di desa. Dampak negatif lainnya ialah efek budaya negatif dari kota. Namun demikian desa juga mencicipi manfaat urbanisasi mirip menurunya angka pengangguran, meningkatnya daya beli desa lantaran uang dikirim dari kota, efek ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya positif dari kota. Bagi kota, urbanisasi menimbulkan dampak negatif mirip meningkatnya jumlah penduduk kota, berkurangnya lahan kota, ketatnya persaingan kerja, dan duduk kasus sosial lainnya. Dampak positif urbanisasi bagi kota contohnya tersedia tenaga kerja murah terutama tenaga kerja kasar, dan terjadinya kompetisi yang tinggi dalam rekrutmen tenaga kerja sehingga dihasilkan tenaga kerja yang unggul.
Sumber: https://guruprofesionalyes.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia
artikel wacana Persebaran Penduduk dan Migrasi Penduduk (Pengertian, Macam-macam, Penyebab). Semoga bermanfaat..
Urbanisasi terjadi apabila ada perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. Urbanisasi terus akan terjadi, sejauh lapangan pekerjaan dan kemudahan umum di kota masih dipandang oleh masyarakat desa lebih baik daripada lapangan pekerjaan di pedesaan. Masalah yang ditimbulkan oleh adanya urbanisasi ini antara lain ialah semakin banyaknya jumlah pengangguran di perkotaan, lantaran jumlah tenaga bernafsu dari perdesaan semakin banyak dan semakin murah. Banyaknya pengangguran berakibat semakin tingginya tindak kejahatan. Selain itu acara urbanisasi yang besar sanggup menimbulkan permasalahan gres mirip tumbuhnya pemukiman kumuh.
Upaya untuk menghentikan laju urbanisasi antara lain ialah dengan membuka lapangan pekerjaan di pedesaan. Salah satunya dengan membangun industri yang banyak menyerap tenaga kerja mirip pabrik dan sentra perdangan. Cara lain yang sanggup dilakukan yaitu melalui pembangunan kemudahan umum mirip kemudahan pendidikan, kesehatan, dan transportasi di desa-desa.
Dampak negatif urbanisasi terhadap desa contohnya berkurangnya tenaga terdidik dan menurunnya kualitas dan kuantitas pertanian di desa. Dampak negatif lainnya ialah efek budaya negatif dari kota. Namun demikian desa juga mencicipi manfaat urbanisasi mirip menurunya angka pengangguran, meningkatnya daya beli desa lantaran uang dikirim dari kota, efek ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya positif dari kota. Bagi kota, urbanisasi menimbulkan dampak negatif mirip meningkatnya jumlah penduduk kota, berkurangnya lahan kota, ketatnya persaingan kerja, dan duduk kasus sosial lainnya. Dampak positif urbanisasi bagi kota contohnya tersedia tenaga kerja murah terutama tenaga kerja kasar, dan terjadinya kompetisi yang tinggi dalam rekrutmen tenaga kerja sehingga dihasilkan tenaga kerja yang unggul.
Sumber: https://guruprofesionalyes.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia
artikel wacana Persebaran Penduduk dan Migrasi Penduduk (Pengertian, Macam-macam, Penyebab). Semoga bermanfaat..
Buat lebih berguna, kongsi: