Assalamu'alaikum Wr. Wb.  Selamat tiba di blog    . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel perihal Teks Naratif (Pengertian, Tujuan, Struktur Generik dan Contohnya)
 Teks Naratif
 Pengertian Teks Naratif :
  Naratif  berasal dari kata narasi yang mempunyai makna pengisahan suatu kisah  atau kejadian. Teks Naratif ialah rangkaian kalimat yang bersifat narasi  atau bersifat menguraikan (menjelaskan dsb, dalam makna lain naratif di  katakan sebagai prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian.  
  Tujuan Teks Naratif :
  Untuk memikat atau menghibur pembaca/pendengar melalui cerita.
  Struktur Generik Teks Naratif :
 - Orientasi
- Komplikasi
- Klimaks
- Resolusi
- Reorientasi
- Koda/Amanat (Boleh tersurat boleh tidak)
 Fitur Bahasa yang Dominan:
 - Penggunaan kalimat pembuka “dahulu kala,” “suatu hari”
- mungkinkan adanya kata-kata bersanjak serta arkais
- Kata kerja aksi
- Teratur dalam hal kronologisnya.
 CINDERELA
  Jaman  dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda berjulukan Cinderella. Ia tinggal  bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya.
  Ibu  tiri dan dua saudari tiri Cinderela mempunyai sifat gampang marah. Mereka  memperlakukan Cinderela dengan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah  Cinderela melaksanakan pekerjaan rumah yang tersulit menyerupai menyikat  lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan kuliner  untuk keluarga. Berbeda dengan Cinderela, dua saudari tiri Cinderela  tidak melaksanakan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari.  Ibu tiri merekapun memperlihatkan pakaian yang bagus-bagus buat mereka.
  Suatu  hari, dua saudari tiri Cinderela menerima sebuah seruan pesta dari  istana kerajaan. Pada seruan tersebut juga dijelaskan bahwa pangeran  kerajaan akan mengajak dansa perempuan yang disukainya yang hadir pada  pesta tersebut. Mendengar gosip ini, dua saudari tiri Cinderela merasa  senang dan berdebar-debar. Mereka kemudian sibuk menghabiskan waktu  memilih-milih baju mana yang akan mereka kenakan. Mereka berharap sanggup  menjadi perempuan yang beruntung yang diajak dansa oleh sang pangeran. Saat  berangkat ke pestapun tiba. Ibu tiri dan saudari tiri Cinderela  berangkat ke istana serta meninggalkan Cinderela sendirian dirumah.  Tanpa sanggup dibendung, air mata Cinderelapun tumpah. Iapun menangis  sedih.
   "Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah  bunyi lembut bertanya. Dengan terkejut Cinderela mendongakkan wajahnya  yang semula tertunduk dan melihat sesosok ibu peri bangkit di  sampingnya. Dengan gugup ia berkata “karena saya ingin ke pesta, tapi  saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm, guman ibu peri. Meskipun kau  diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, kau selalu melakukannya dengan  gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh  sebab itu, saya juga ingin melihat kau sanggup pergi ke pesta.”
  Dengan  ajaib, ibu peri merubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi  kereta. Ia juga merubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda  penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu peri menepuk baju lusuh  Cinderela dengan tanganya dan baju lusuh itupun bermetamorfosis gaun  yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu beling yang sangat  cantik. “Sekarang saatnya kau pergi, Cinderela.” Ibu peri berkata.  “Namun ingat, kau harus pulang sebelum tengah malam atau kau akan  kembali menyerupai semula.” Dengan gembira, Cinderela berangkat ke pesta.
  Malam  itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran  mengajaknya berdansa. Ia berdansa lagi-dan lagi dengan sang pangeran.  Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali.  Cinderellapun teringat pesan ibu peri dan segera berlari ke luar istana,  secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu  kacanya tertinggal.
  Beberapa hari kemudian, pangeran  kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok  dengan ukuran sepatu kaca. Saudari tirinya yang pertama mencobanya, tapi  kakinya terlalu besar untuk sepatu itu. Meskipun ia berusaha dengan  keras memaksakan kakinya masuk, tapi tetap saja sepatu itu tidak muat.  Demikian juga saudarinya yang kedua. Ketika ia mencoba sepatu beling  tersebut, kakinya terlalu kecil. Iapun gagal diboyong ke istana. Ketika  giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya.
  Akhirnya,  Cinderelapun diboyong ke istana. Sang pangeran merasa sangat senang  melihat Cinderella lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
  Demikian artikel perihal Teks Naratif (Pengertian, Tujuan, Struktur Generik dan Contohnya). Semoga bermanfaat.
Buat lebih berguna, kongsi:
