Tokoh-Tokoh Perumus Teks Proklamasi

Setelah terjadinya perbedaan pendapat antara golongan bau tanah dan golongan muda yang pada jadinya terjadi peristiwa Rengasdengklok. Akhirnya terjadi komitmen diantara mereka.

Setelah melalui perundingan dengan para tokoh pemuda, Ahmad Subarjo yang mewakili tokoh golongan bau tanah jadinya sanggup membawa Soekarno dan Hatta.

Sekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sudah hingga di Jakarta dan pribadi menuju ke rumah Laksamana Muda Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.

Dalam kondisi demikian, tugas Laksamana Maeda cukup penting. Pada saat-saat yang genting, Maeda menawarkan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia.

Baca juga: Perumusan dan Detik-detik Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Beserta Foto Naskah Proklamasi Otentik dan Klad

Tokoh-tokoh perumus teks proklamasi

Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat secara pribadi dalam perumusan teks proklamasi.
a. Ahmad Subardjo mengusulkan konsep kalimat pertama yang berbunyi; “ Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami” kemudian bermetamorfosis “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.

b. Soekarno menuliskan konsep kalimat kedua yang berbunyi; “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan, dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.

c. Mohammad Hatta menggabungkan kedua kalimat di atas dan disempurnakan sehingga berbunyi ibarat teks proklamasi yang kita miliki.

Baca juga: Pengertian, Isi dan Rumusan Pancasila (Dasar Negara) dalam Piagam Jakarta Tanggal 22 Juni 1945
Setelah terjadinya perbedaan pendapat antara golongan bau tanah dan golongan muda yang pada akhi Tokoh-tokoh Perumus Teks Proklamasi
Gambar: Foto Tiga tokoh perumus teks proklamasi

Setelah rumusan teks proklamasi selesai dirumuskan muncul permasalahan, siapa yang akan menandatangani teks proklamasi?

Soekarno mengusulkan biar semua yang hadir dalam rapat tersebut menandatangani naskah proklamasi sebagai” Wakilwakil Bangsa Indonesia”.

Usulan Soekarno tidak disetujui para perjaka alasannya sebagian besar yang hadir yaitu anggota PPKI, dan PPKI dianggap sebagai tubuh bentukan Jepang.

Baca juga: Hasil Sidang PPKI secara Lengkap (tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945 dan 22 Agustus 1945)

Kemudian Sukarni menyarankan biar Soekarno Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran dan proposal Sukarni diterima.

Baca juga: Penyebaran Berita Priklamasi
Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: