Letak Indonesia baik secara geografis maupun ekonomis ternyata memperlihatkan aneka macam dampak yang sangat bermanfaat. Pengaruh-pengaruh tersebut jarang sekali terjadi di belahan dunia lain, bahkan sebagainnya tidak terdapat di belahan dunia lain.
Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut menimbulkan kondisi berikut ini.
1) Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
2) Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
3) Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
4) Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
5) Memiliki dua musim, ialah demam isu hujan dan demam isu kemarau sebagai akibat pergerakan angin monsun.
Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut menimbulkan kondisi berikut ini.
1) Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
2) Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
3) Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
4) Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
5) Memiliki dua musim, ialah demam isu hujan dan demam isu kemarau sebagai akibat pergerakan angin monsun.
Gerak semu tahunan matahari
Musim di Indonesia dipengaruhi oleh adanya gerak semu matahari. Gerak semu matahari terjadi sebab dampak rotasi bumi dalam berevolusi (mengelilingi matahari).Gambar: Gerak semu tahunan matahari |
Pada tanggal 23 Maret, posisi matahari sempurna di atas khatulistiwa (0°), kemudian matahari seperti bergeser ke arah Utara, sampai pada tanggal 21 Juni, matahari seperti berada agak condong di Utara, ialah di titik balik Utara.
Pergerakan matahari seperti terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Selatan, sampai pada tanggal 23 September, matahari kembali sempurna di atas khatulistiwa, kemudian matahari seperti bergeser ke arah Selatan, sampai pada tanggal 22 Desember, matahari seperti berada agak condong di Selatan, ialah di titik balik Selatan.
Pergerakan matahari seperti terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari
kembali bergeser ke Utara, sampai pada tanggal 23 Maret, matahari kembali sempurna di atas khatulistiwa. Kondisi ini berjalan terus menerus sepanjang waktu.
Peristiwa tersebut akan kuat terhadap kondisi kelembapan dan tekanan udara di Indonesia. Saat matahari banyak berada di wilayah belahan bumi Utara (antara pertengahan bulan Maret - September), maka di daerah Utara (kawasan Benua Asia) akan mengalami pemanasan maksimal.
Gambar: Angin Muson barat (- - - ) dan timur ( ----- ) |
Angin Muson timur / kemarau ( April - Oktober )
Hal ini menimbulkan daerah tersebut mempunyai tekanan udara minimum. Kondisi ini menimbulkan angin berembus dari daerah bertekanan tinggi (dari belahan bumi Selatan atau Benua Australia) ke daerah bertekanan rendah (belahan bumi Utara atau Benua Asia).Gerakan udara ini menimbulkan angin monsun atau demam isu yang disebut angin monsun Timur (Tenggara), bertiup antara bulan April - Oktober.
Perjalanan angin ini hanya melalui perairan yang relatif sempit, sehingga angin monsun Timur (Tenggara) hanya mempunyai sedikit kandungan air. Hal ini menimbulkan terjadinya demam isu kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.
Angin Muson barat / penghujan ( Oktober - April )
Sebaliknya, dikala kedudukan matahari berada di wilayah bumi penggalan Selatan (antara pertengahan bulan September - Maret), maka di daerah Selatan (Benua Australia) akan mengalami pemanasan yang maksimal. Hal ini menimbulkan daerah tersebut mempunyai tekanan udara minimum.Kondisi ini menimbulkan angin berembus dari daerah bertekanan maksimum (Benua Asia) ke daerah bertekanan minimum (Benua Australia). Gerakan udara ini menimbulkan angin yang disebut angin monsun Barat.
Angin monsun Barat bergerak dari daratan Asia sekitar bulan Oktober - April. Dalam perjalanannya, angin ini melalui wilayah perairan yang cukup luas (Samudra Hindia dan Pasifik), sehingga mempunyai kandungan uap air yang cukup besar dan mendatangkan demam isu hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.
Perubahan demam isu kemarau ke demam isu hujan atau sebaliknya disebut masa peralihan antarmusim atau
lebih dikenal dengan sebutan demam isu pancaroba. Musim pancaroba sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu:
- peralihan dari demam isu penghujan ke demam isu kemarau, terjadi antara bulan Maret - April; dan
- peralihan dari demam isu kemarau ke demam isu penghujan, terjadi antara bulan September - Oktober.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Buat lebih berguna, kongsi: