Pengertian Dan 20 Pola Bioteknologi Konvensional Dalam Produk Pangan Dan Non-Pangan

Pengertian dan Contoh Bioteknologi Konvensional dalam Produk Pangan dan Non-Pangan - Secara konvensional, bioteknologi telah dikenal dan dikembangkan oleh insan semenjak ribuan tahun yang lalu. Aplikasi bioteknologi pada ketika itu dimaksudkan untuk menghasilkan produk melalui tugas mikroorganisme secara alami tanpa adanya rekayasa genetika. Pada artikel ini, blog eBiology.com akan membahas beberapa tumpuan bioteknologi konvensional untuk memperkaya wawasan kita wacana tugas bioteknologi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Contoh Bioteknologi Konvensional

Ditelusuri dari konsep tersebut, definisi bioteknologi konvensional didefinisikan sebagai teknologi sederhana yang telah usang dipakai dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai alat bantu dalam memproduksi suatu produk. Contoh bioteknologi konvensional yang dikembangkan oleh nenek moyang insan di zaman kuno hingga kini masih diterapkan oleh beberapa masyarakat kita. Contoh aplikasi tersebut umumnya terbagi menjadi 3 jenis, yaitu aplikasi di bidang pengolahan produk susu, sawah, dan non makanan.

Bioteknologi Konvensional dalam Pengolahan Susu

Penerapan bioteknologi konvensional di bidang masakan olahan susu mentah sanggup ditemukan pada yogurt, keju, dan mentega.

Contoh ProdukKeterangan
YogurtCamilan satu ini terbuat dari hasil fermentasi susu oleh bakteri Streptococcus thermophillus dan Lactobasilus bulgaricus. Susu yang biasa dipakai yakni susu binatang yang terlebih dahulu dipasteurisasi.
KejuKeju merupakan tumpuan penerapan bioteknologi konvensional yang dilakukan melalui metode pengawetan susu. Metode ini sudah dilakukan semenjak zaman Romai dan Yunani kuno. Keju dibentuk dengan menambahkan basil asam laktat pada susu. Bakteri asam laktat tersebut misalnya Pripioni bacterium (untuk keju keras), Penicilium roqueforti (untuk keju setengah lunak), dan Penicilium camemberti (untuk keju keras). Adapun bakteri-bakteri tersebut berfungsi sebagai mikrobia yang sanggup mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat yang padat dan menggumpal.
MentegaMentega tumpuan produk bioteknologi konvensional yang dihasilkan dari fermentasi krim susu memakai bakteri Streptococcus lactis. Bakteri ini sanggup memisahkan tetesan mentega yang berlemak dengan cairan yang terkandung di dalamnya.
Bioteknologi Konvensional di Bidang Pangan
Aplikasi dan tumpuan bioteknologi konvensional di bidang masakan sanggup ditemukan pada produk berikut
Contoh ProdukKeterangan
Tapai atau tapeDibuat melalui fermentasi ketan atau singkong memakai jamur Saccharoyces cerevisiae. Jamur ini merubah glukosa pada materi menjadi asam asetat, energi, alkohol dan karbondioksida.
Tempe dan oncomTempe dibentuk melalui fermentasi kedelai memakai pemberian jamur Rhizopus sp. yang sanggup merubah protein kompleks dari kedelai menjadi asam amino, oncom hitam dibentuk dari fermentasi ampas tahu memakai jamur Neurospora crassa, sedangkan oncom hitam dibentuk dari fermentasi bungkil kacang tanah memakai jamur Rhizopus oligosporus.
RotiRoti terbuat dari materi utama berupa tepung terigu. Agar campuran roti sanggup mengembang, para pembuatnya biasanya akan menambahkan ragi roti atau Saccharomyces cerevisiae. Selain menciptakan campuran roti lebih mengembang, penambahan mikroorganisme ini juga menciptakan tekstur roti menjadi lebih lembut dan tidak bantat.
Kecap dan taucoKecap terbuat dari kedelai yang ditambahkan dengan jamur Aspergilus soyae dan Aspergilus wentii, sedangkan tauco terbuat dari kedelau yang ditambai bakteri Aspergilus oryzae. Jamur-jamur ini merubah protein kompleks kedelai menjadi asam amino yang lebih gampang dicerna oleh badan manusia.
Nata de CocoNata de coco yakni tumpuan bioteknologi konvensional berupa kudapan sehat dengan tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari ari kelapa yang ditambahi dengan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini menrubah gula dalam air kelapa menjadi selulosa yang lebih kenyal dan padat. Selain dibentuk dari air kelapa, nata juga sanggup diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee), sari kedelai (nata de soya), sari biji kakao (nata de cacao), dan lain sebagainya.
Acar dan AsinanSayuran yang difermentasi menjadi asinan atau acar juga merupakan tumpuan bioteknologi konvensional. Bakteri-bakteri seperti Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus sp., merupakan mikroba penting dalam pembuatan materi panganan tersebut. Bakteri-bakteri ini mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat yang menghasilkan rasa masam.
Minuman berakoholAnggur, wine, rum, sake yakni beberapa tumpuan produk bioteknologi konvensional yang memakai lebih dari satu mikroorganisme dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam produksi alkohol, pati dari ketan atau materi berkarbohidrat lainnya diubah menjadi glukosa memakai pemberian jamur Aspergilus. Glukosa tersebut kemudian diubah menjadi etanol mengunakan pemberian jamur Saccharomyces.
Sufu atau Keju KedelaiSufu terbuat dari gumpalan protein kedelai yang dihasilkan dari proses fermentasi jamur Actinomucor elegans. Meski jamur-jamur lainnya menyerupai Mucor hiemalis, Mucor salvaticus, Mucor sufu, dan Mucor substilissimus sanggup dipakai dalam pembuatan materi pangan satu ini, jamur Actinomucor elegans lebih banyak dipilih alasannya yakni lebih ekonomis.
Tempe BongkrekTempe bongkrek yakni hasil sampingan dari produksi minyak kelapa yang difermentasi memakai bakteri Pseudomonas cocovenenans. Tempe bongkrek sanggup bersifat racun kalau dalam proses pembuatannya terjadi kontaminasi bakteri Burkholderia cocovenenans. Efek dari racun ini bahkan sanggup menciptakan terganggunya sistem pernafasan dan menyebabkan kematian.
Bioteknologi Konvensional di Bidang Lain
Aplikasi dan tumpuan bioteknologi konvensional di banyak bidang lainnya sanggup ditemukan sebagai berikut.

Contoh ProdukKeterangan
BiogasBiogas merupakan salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi yang dihasilkan melalui fermentasi kotoran ternak dan materi organik lainnya. Melalui fermentasi ini, bahan-bahan tersebut diubah menjadi metana yang sanggup berfungsi sebagai penghasil energi yang menyerupai gas LPG.
Pengolahan LimbahSebelum dibuang ke perairan, limbah industri mengalami serangkaian proses pengolahan untuk menurunkan tingkat pencemarannya. Pengolahan limbah cukup umur ini dilakukan memakai pemberian mikroba pengolah limbah, misalnya Methanobacterium. Bakteri tersebut menguraikan limbah organik menjadi karbondioksida, metana, dan hidrogen.
Obat-obatanContoh bioteknologi konvensional sanggup pula ditemukan dalam produksi obat-obatan. Jamur Penicillium sp. dipakai sebagai antibiotik penisilin, antibiotik yang kiprahnya sangat penting di dunia kesehatan untuk mengobati penyakit-penyakit akhir abuh patogen.
Nah, begitulah beberapa tumpuan aplikasi bioteknologi konvensional yang sanggup kita jelaskan pada kesempatan ini. Pada artikel selanjutnya kita akan membahas beberapa tumpuan bioteknologi modern. Karena itu, jangan ke mana-mana. Tetaplah di situs eBiologi.com untuk meningkatkan pengetahuan Anda wacana materi pelajaran biologi di sekolah.


Sumber https://www.isplbwiki.net
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: